Serangan cyber lewat email palsu di Google dan perusahaan IT lainnya yang dimulai akhir tahun lalu, kini telah memasukui babak baru. Setelah dilacak email palsu yang diarahkan ke penerima situs ternyata terinfeksi virus. Perusahaan keamanan online Amerika Serikat, MsAfee, telah menganalisa serentetan serangan cyber yang berasal dari Cina pada tahun 2009 dan berlangsung sampai tahun ini.McAfee mengatakan dalam laporannya bahwa karyawan di Google dan target websites lainnya yang menerima spoof e-mail mengaku berasal dari klien perusahaan yang sudah ada.
McAfee mengatakan bahwa kalau dilihat dari cara kerja isi email palsu tersebut, penyerang harus meneliti secara menyeluruh sasaran dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Peneliti McAfee Jepang, Shinsuke Honjo mengatakan bahwa perusahaan harus lebih proaktif dan menyadari bahwa penyerang sekarang menggunakan virus komputer sebagai cara untuk mengupas rahasia perusahaan.
E-mail penerima diarahkan ke website yang melepaskan virus, sehingga mampu mencuri data pribadi dari siapa saja yang mengunjungi situs tersebut. Setidaknya satu perusahaan IT yang memiliki informasi penting perusahaan dicuri dengan cara ini.
McAfee mengatakan bahwa kalau dilihat dari cara kerja isi email palsu tersebut, penyerang harus meneliti secara menyeluruh sasaran dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan. Peneliti McAfee Jepang, Shinsuke Honjo mengatakan bahwa perusahaan harus lebih proaktif dan menyadari bahwa penyerang sekarang menggunakan virus komputer sebagai cara untuk mengupas rahasia perusahaan.
E-mail penerima diarahkan ke website yang melepaskan virus, sehingga mampu mencuri data pribadi dari siapa saja yang mengunjungi situs tersebut. Setidaknya satu perusahaan IT yang memiliki informasi penting perusahaan dicuri dengan cara ini.